Miris, Karateker FPTI Jakarta Timur Numpang Ruangan yang Diduga Tanpa Izin

AKURAT News - Persoalan organisasi yang menimpa Federasi panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Jakarta Timur dan campur tangan pihak lain yang terus memperkeruh keadaan yang akan berujung pada dualisme kepengurusan FPTI sudah mulai terlihat didepan mata.
Saat ditemui di Gedung Pemuda KNPI Rawamangun Jakarta Timur, Minggu (4/5/25), P Andianto selaku penggiat alam bebas, mengatakan tidak asing lagi dengan organisasi FPTI.
Andianto juga mengaku miris melihat kondisi FPTI Jakarta Timur yang diadu-adu oleh pengurus provinsinya bahkan lebih parah lagi kegiatan sosialisasi musyawarah kota luar biasa menggunakan ruangan organisasi besar yang ada didalam Gedung KNPI Jakarta.
Ia menjelaskan, andaikan Ketua Umum, Sekretaris Umum FPTI DKI Jakarta dan karateker FPTI Jakarta Timur benar dan berani melakukan sosialisasi muskotlub gunakan sekretariat FPTI Jakarta Timur yang ada di GOR Ciracas jangan numpang ditempat orang.
Ia menambahkan, dengan kehadiran sekretaris umum dan karateker yang numpang ditempat orang terlihat ketidakmampuan dalam mengelola organisasi sebesar FPTI yang sudah berumur 37 tahun di Indonesia, apalagi ruangan yang ditempati ruangan yang melahirkan tokoh-tokoh besar.
“Dirinya bertanya-tanya apakah pemilik ruangan sudah mengetahui dan memberikan izin kepada FPTI DKI untuk menggunakan ruangan tersebut,” ketusnya.
Melihat dari ruangan yang ditempati untuk konsolidasi dan sosialisasi musyawarah kota FPTI Jakarta Timur, dirinya tahu untuk sekelas bang “MR” tidak mungkin memberikan izin pemakaian tempat secara sembarangan.
Menurutnya sosok bang “MR” ini adalah sosok tokoh pemuda Betawi yang tidak suka dengan pemecah belah organisasi, pemersatu kelompok pemuda di Jakarta Utara dan dari jaman kuliah sudah malang melintang didalam dunia aktivis.
Jadi dirinya yakin bang “MR” ini tidak tahu akan kegiatan sosialisasi musyawarah kota FPTI Jakarta Timur.
"Kalau bisa bang “MR”melalui organisasi yang dipimpinnya membuat peringatan secara tertulis dan terbuka kepada oknum-oknum yang telah menggunakan ruang tanpa ada izin dan sepengetahuan karena kalau dibiarkan akan menjadi kebiasaan buruk dan tidak menghargai sosok Bang “MR” serta organisasi yang dipimpin oleh Bang “MR” pungkasnya.***
Komentar