Kunker Spesifik Komisi V DPR RI, Sudjatmiko Minta BPJT Tindaklanjuti SPM di Tol JORR 2
AKURAT News- Anggota Komisi V DPR RI, Sudjatmiko, menilai Standar Pelayanan Publik (SPM) masih perlu ditingkatkan khususnya pada tol paling laris diantara Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) 2.
Mulai dari upaya penyesuaian tarif tol, rest area, banjir hingga akses keluar tol yang diperlukan sebagai wujud SPM disampaikan Sudjatmiko dalam Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Komisi V DPR RI bersama pihak Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) di Depok, Kamis, 6 November 2025.
" Pengenaan tarif tol harusnya bisa dipertimbangkan. Perlu ada penyesuaian untuk memenuhi azas keadilan mengingat tingginya rasio kendaraan melintas dengan tarif serta perbandingan biaya investasi tol " kata Sudjatmiko.
Menurut Sudjatmiko, dengan biaya investasi yang hanya sekitar Rp. 3 triliun lebih, serta tingginya traffic kendaraan yang mencapai 145 ribu per hari, dengan tarif sebesar Rp. 22 ribu, dan kalau dihitung bisa menghasilkan sekitar Rp. 3 miliar perhari maka perlu azas keadilan.
"Tol ini (JORR 2) sekarang sudah jadi tol paling laris sebenarnya karena sekarang sudah terkoneksi dengan Tol Jagorawi, Bandara dan Merak. Harusnya tarif ini bisa dipertimbangkan " ujarnya.
Politisi PKB daerah pemilihan Depok-Bekasi ini juga mensoroti pentingnya keberadaan rest area di ruas JORR 2. " Dengan jarak tempuh yang lebih dari tiga jam, kendaraan kecil hingga besar, masyarakat pengendara dimungkinkan kelelahan berkendara. Apa tidak dijadikan pertimbangan karena tidak adanya rest area " ujarnya.
Di JORR, dari tanggerang-Merak sampai Cikampek kearah timur. Ke arah barat hanya ada satu rest area. Akhirnya jadi antrean truck bahkan dengan penerangan jalan yang minim yang riskan terjadi kecelakaan lalu lintas.
" Ruas JORR itu, harus wajib ada rest area yang memadai agar pengemudi dapat beristirahat dan mengurangi risiko kecelakaan. Jadi tidak ada alasan lagi tidak ada lahannya " tandas Sudjatmiko.
Jalan Tol JORR 2 panjangnya mencapai 111 kilometer dan terdiri dari enam ruas jalan tol ini juga dinilai masih diperlukan akses masuk ke Universitas Indonesia (UI).
Lantaran itu, Sudjatmiko juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan pembangunan akses masuk dari tol ke UI lantaran terdapat kepentingan layanan publik seperti permukiman warga dan rumah sakit.
" Rektor UI sudah memiliki desain akses masuk ke kampus UI di Krukut, Depok. dan lahanya nanti sebagian dari Pemda dan UI " jelasnya.
Sudjatmiko juga menyoroti ruas Cijago KM 46 yang kerap banjir bahkan hingga mencapai ketinggian 60 centimeter. Padahal terdapat lintasan sungai di sekitar tol. " Harapanya bisa cepet ada solusinya " ucapnya.
Di daerah keluar Tol Margonda atau exsit Margonda, yang terkoneksi dengan jalan Juanda, kata Sudjatmiko, terdapat putar balik yang jauh dan berdampak kemacetan dan diperlukan adanya traffic light di exsit tol seperti di lokasi lain seperti Bekas barat, jati asih sudah ada.
Lantaran itu, Sudjatmiko juga meminta agar Standar Pelayanan Minimal (SPM) layanan tol bisa dipenuhi sebagai implementasi layanan masyarakat.
" Jadi, mohon Cijago salah satu rangkaian tol JORR 2 yang sudah terkoneksi dengan Tol merak Jagorawi dan Bandara. Harapanya kedepan harus terpenuhi SPM nya. Karena jadi harapan warga di Cikampek, Bogor dan Depok " Pungkasnya.
Untuk diketahui, dari data BPJT, total panjang Jalan Tol JORR 2 mencapai 111 kilometer dan terdiri dari enam ruas jalan tol, yaitu Tol Cengkareng-Kunciran, Kunciran-Serpong, Serpong-Cinere, Cinere-Jagorawi, Cimanggis-Cibitung, dan Cibitung-Cilincing.
Sementara, SPM jalan tol juga diketahui merupakan ukuran kinerja pelayanan yang harus dipenuhi oleh operator jalan tol. SPM mencakup berbagai aspek, mulai dari kondisi jalan, kecepatan tempuh, aksesibilitas, hingga keselamatan dan fasilitas darurat, untuk memastikan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi bagi pengguna jalan.